Rabu, 25 Desember 2013

Infeksi Odontogen

DEFINISI
Infeksi odontogen adalah infeksi yang berasal atau bersumber dari dalam gigi.
ETIOLOGI 
Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa mulut. Yang ditemukan terutama bakteri kokus aerob gram positif, kokus anaerob gram positif dan batang anaerob gram negative. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis. Jika mencapai jaringan yang lebih yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen. Yang penting adalah infeksi ini disebabkan oleh bermacam-macam bakteri, baik aerob maupun anaerob. 

Paling sedikit ada 400 kelompok bakteri yang berbeda secara morfologi dan biochemical yang berada dalam rongga mulut dan gigi. Kekomplekan flora rongga mulut dan gigi dapat menjelaskan etiologi spesifik dari beberapa tipe terjadinya infeksi gigi dan infeksi dalam rongga mulut, tetapi lebih banyak disebabkan oleh adanya gabungan antara bakteri gram positif yang aerob dan anaerob. Dalam cairan gingival, kira-kira ada 1.8 x 1011 anaerobs/gram. Pada umumnya infeksi odontogen secara inisial dihasilkan dari pembentukan plak gigi. Sekali bakteri patologik ditentukan, mereka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi lokal dan menyebar/meluas seperti terjadinya bacterial endokarditis, infeksi ortopedik, infeksi pulmoner, infeksi sinus kavernosus, septicaemia, sinusitis, infeksi mediastinal dan abses otak.
Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh bakteri endogen. Lebih dari setengah kasus infeksi odontogen yang ditemukan (sekitar 60 %) disebabkan oleh bakteri anaerob. Organisme penyebab infeksi odontogen yang sering ditemukan pada pemeriksaan kultur adalahalpha-hemolytic Streptococcus, Peptostreptococcus, Peptococcus, Eubacterium, Bacteroides (Prevotella) melaninogenicus, and Fusobacterium. Bakteri aerob sendiri jarang menyebabkan infeksi odontogen (hanya sekitar 5 %). Bila infeksi odontogen disebabkan bakteri aerob, biasanya organisme penyebabnya adalah speciesStreptococcus. Infeksi odontogen banyak juga yang disebabkan oleh infeksi campuran bakteri aerob dan anaerob yaitu sekitar 35 %. Pada infeksi campuran ini biasanya ditemukan 5-10 organisme pada pemeriksaan kultur.
KLASIFIKASI / TIPIKAL INFEKSI
Berdasarkan tipe infeksinya, infeksi odontogen bisa dibagi menjadi :
  1. Infeksi odontogen lokal / terlokalisir, misalnya: Abses periodontal akut; peri implantitis.
  2. Infeksi odontogen luas/ menyebar, misalnya: early cellulitis,deep-space infection.
  3. Life-Threatening, misalnya: Facilitis dan Ludwig’s angina.
Pada umumnya infeksi gigi termasuk karies gigi, infeksi dentoalveolar (infeksi pulpa dan abses periapikal), gingivitis (termasuk NUG), periodontitis (termasuk pericoronitis dan peri-implantitis), Deep Facial Space Infections dan osteomyelitis. Jika tidak dirawat, infeksi gigi dapat menyebar dan memperbesar infeksi polimikrobial pada tempat lain termasuk pada sinus, ruang sublingual, palatum, system saraf pusat, perikardium dan paru-paru.

Jenis-jenis Infeksi Odontogen
a. Periodontitis Marginalis
  • Infeksi dari marginal gusi, umumnya berjalan kronis
  • Inflamasi dimulai dari gingivitis marginalis :
–> Gusi hiperemis
–> Edema
–> Mudah berdarah
–> Kalkulus
–> Hilangnya puncak tulang muscular
–> Terbentuknya Poket
b. Pericoronitis
  • Infeksi pada jaringan lunak perikoronal (opercula) yang bagian paling besar/ utama dari jaringan lunak tersebut berada di atas/ menutupi mahkota gigi
  • Disebabkan oleh adanya mikroorganisme dan debris yang terperangkap diantara mahkota gigi dan jaringan lunak di atasnya
  • Pericoronitis dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
- Pericoronitis Akut
Rasa sakit spontan (rasa sakit tekan memancar), tidak ada pengaruh suhu/ ransangan, menelan sakit, bengkak sekitar gigi dan berwarna merah.
- Pericoronitis Subakut
Tidak ada pembengkakan pipi, tidak ada trismus, untuk gerakan mengunyah sakit, ada pus dari poket, operculum dan jaringan sekitarnya bengkak serta sakit, dan terkadang ada ulserasi (abses perikoroner)
- Pericoronitis Kronis
  • Bergaranulasi
Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila palpasi terasa elastic dan seperti berpasir-pasir (pseudofluktuasi).
  • Berosifikasi
Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila dipalpasi terasa keras, bentuknya bulat.
c. Abses Periodontal
- Inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan mempunyai daerah yang virulen
- Perkembangan abses terjadi ketika poket menjadi bagian dari sumber infeksi. Type dari infeksi ini biasanya dimulai pada gingival crevice pada permukaan akar, sering sampai ke permukaan apeks. Merupakan serangan yang tiba-tiba dan sakit yang teramat sangat.
- Suatu proses periodontal dapat dihubungkan dengan gigi nonvital atau trauma. Abses periodontal dapat meluas dari gigi penyebab melalui tulang alveolar ke gigi tengtangga, dan menyebabkan goyangnya gigi tersebut.
- Ada 2 macam :
– Akut
Gejala :
◦ Sekitar gingival membesar, berwarna merah, edema dan ada rasa sakit dengan sentuhan yang lembut, permukaan gingival mengkilat.
◦ Terjadi kegoyangan gigi
◦ Gigi sensitive terhadap perkusi
◦ Ada eksudat purulen
◦ Wajah dan bibir terlihat membangkak
◦ Adanya malaise, demam, dan pembengkakan limfonodi
– Kronik, adanya asimtomatik.
  • Abses Periapikal (Dentoalveolar)
- Dimulai di region periapikal dari akar gigi, dan sebagai akibat dari pulpa yang nonvital/ pulpa yang mengalami degenerasi. Dapat juga terjadi setelah adanya trauma jaringan pulpa baik langsung terjadi atau beberapa waktu kemudian.
- Dapat terjadi eksasebasi akut (kambuh lagi) yang diikuti dari gejala-gejala dari infeksi akut.
  • Phlegmon
- Selulitis akut, hebat, toksik, melibatkan secara bilateral, spasia submandibula, submental, sublingual.
- Terjadi karena gigi posterior rahang bawah dan fraktur mandibula
- Gejalanya :
◦ Pembengkakan keras
◦ Sakit
◦ Berwarna kemerahan
◦ Lidah terangkat
◦ Trismus
◦ Hipersalivasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar