DEFINISI
Infeksi
odontogen adalah infeksi yang berasal atau bersumber dari dalam gigi.
ETIOLOGI
Penyebabnya
adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam
plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa mulut. Yang ditemukan terutama bakteri
kokus aerob gram positif, kokus anaerob gram positif dan batang anaerob gram
negative. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan
periodontitis. Jika mencapai jaringan yang lebih yang lebih dalam melalui
nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi
odontogen. Yang penting adalah infeksi ini disebabkan oleh bermacam-macam
bakteri, baik aerob maupun anaerob.
Paling sedikit ada 400 kelompok
bakteri yang berbeda secara morfologi dan biochemical yang berada dalam rongga
mulut dan gigi. Kekomplekan flora rongga mulut dan gigi dapat menjelaskan
etiologi spesifik dari beberapa tipe terjadinya infeksi gigi dan infeksi dalam
rongga mulut, tetapi lebih banyak disebabkan oleh adanya gabungan antara
bakteri gram positif yang aerob dan anaerob. Dalam cairan gingival, kira-kira
ada 1.8 x 1011 anaerobs/gram. Pada umumnya infeksi odontogen
secara inisial dihasilkan dari pembentukan plak gigi. Sekali bakteri patologik
ditentukan, mereka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi lokal dan
menyebar/meluas seperti terjadinya bacterial endokarditis, infeksi ortopedik,
infeksi pulmoner, infeksi sinus kavernosus, septicaemia, sinusitis, infeksi
mediastinal dan abses otak.
Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh
bakteri endogen. Lebih dari setengah kasus infeksi odontogen yang ditemukan
(sekitar 60 %) disebabkan oleh bakteri anaerob. Organisme penyebab infeksi
odontogen yang sering ditemukan pada pemeriksaan kultur adalahalpha-hemolytic
Streptococcus, Peptostreptococcus, Peptococcus, Eubacterium, Bacteroides
(Prevotella) melaninogenicus, and Fusobacterium. Bakteri aerob sendiri
jarang menyebabkan infeksi odontogen (hanya sekitar 5 %). Bila infeksi
odontogen disebabkan bakteri aerob, biasanya organisme penyebabnya adalah
speciesStreptococcus. Infeksi odontogen banyak juga yang disebabkan
oleh infeksi campuran bakteri aerob dan anaerob yaitu sekitar 35 %. Pada
infeksi campuran ini biasanya ditemukan 5-10 organisme pada pemeriksaan kultur.
KLASIFIKASI
/ TIPIKAL INFEKSI
Berdasarkan
tipe infeksinya, infeksi odontogen bisa dibagi menjadi :
- Infeksi odontogen lokal / terlokalisir, misalnya: Abses periodontal akut; peri implantitis.
- Infeksi odontogen luas/ menyebar, misalnya: early cellulitis,deep-space infection.
- Life-Threatening, misalnya: Facilitis dan Ludwig’s angina.
Pada
umumnya infeksi gigi termasuk karies gigi, infeksi dentoalveolar (infeksi pulpa
dan abses periapikal), gingivitis (termasuk NUG), periodontitis (termasuk pericoronitis dan peri-implantitis), Deep
Facial Space Infections dan osteomyelitis. Jika tidak dirawat,
infeksi gigi dapat menyebar dan memperbesar infeksi polimikrobial pada tempat
lain termasuk pada sinus, ruang sublingual, palatum, system saraf pusat,
perikardium dan paru-paru.
Jenis-jenis
Infeksi Odontogen
a.
Periodontitis Marginalis
- Infeksi dari marginal gusi, umumnya berjalan kronis
- Inflamasi dimulai dari gingivitis marginalis :
–>
Gusi hiperemis
–>
Edema
–>
Mudah berdarah
–>
Kalkulus
–>
Hilangnya puncak tulang muscular
–>
Terbentuknya Poket
b.
Pericoronitis
- Infeksi pada jaringan lunak perikoronal (opercula) yang bagian paling besar/ utama dari jaringan lunak tersebut berada di atas/ menutupi mahkota gigi
- Disebabkan oleh adanya mikroorganisme dan debris yang terperangkap diantara mahkota gigi dan jaringan lunak di atasnya
- Pericoronitis dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
-
Pericoronitis Akut
Rasa
sakit spontan (rasa sakit tekan memancar), tidak ada pengaruh suhu/ ransangan,
menelan sakit, bengkak sekitar gigi dan berwarna merah.
-
Pericoronitis Subakut
Tidak
ada pembengkakan pipi, tidak ada trismus, untuk gerakan mengunyah sakit, ada
pus dari poket, operculum dan jaringan sekitarnya bengkak serta sakit, dan
terkadang ada ulserasi (abses perikoroner)
-
Pericoronitis Kronis
- Bergaranulasi
Bengkak
kecil pada pipi dan rahang. Bila palpasi terasa elastic dan seperti
berpasir-pasir (pseudofluktuasi).
- Berosifikasi
Bengkak
kecil pada pipi dan rahang. Bila dipalpasi terasa keras, bentuknya bulat.
c.
Abses Periodontal
-
Inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan mempunyai daerah
yang virulen
-
Perkembangan abses terjadi ketika poket menjadi bagian dari sumber infeksi.
Type dari infeksi ini biasanya dimulai pada gingival crevice pada permukaan
akar, sering sampai ke permukaan apeks. Merupakan serangan yang tiba-tiba dan
sakit yang teramat sangat.
-
Suatu proses periodontal dapat dihubungkan dengan gigi nonvital atau trauma.
Abses periodontal dapat meluas dari gigi penyebab melalui tulang alveolar ke
gigi tengtangga, dan menyebabkan goyangnya gigi tersebut.
-
Ada 2 macam :
– Akut
Gejala
:
◦ Sekitar
gingival membesar, berwarna merah, edema dan ada rasa sakit dengan sentuhan
yang lembut, permukaan gingival mengkilat.
◦ Terjadi
kegoyangan gigi
◦ Gigi
sensitive terhadap perkusi
◦ Ada
eksudat purulen
◦ Wajah
dan bibir terlihat membangkak
◦ Adanya
malaise, demam, dan pembengkakan limfonodi
– Kronik,
adanya asimtomatik.
- Abses Periapikal (Dentoalveolar)
-
Dimulai di region periapikal dari akar gigi, dan sebagai akibat dari pulpa yang
nonvital/ pulpa yang mengalami degenerasi. Dapat juga terjadi setelah adanya
trauma jaringan pulpa baik langsung terjadi atau beberapa waktu kemudian.
-
Dapat terjadi eksasebasi akut (kambuh lagi) yang diikuti dari gejala-gejala
dari infeksi akut.
- Phlegmon
-
Selulitis akut, hebat, toksik, melibatkan secara bilateral, spasia
submandibula, submental, sublingual.
-
Terjadi karena gigi posterior rahang bawah dan fraktur mandibula
-
Gejalanya :
◦ Pembengkakan
keras
◦ Sakit
◦ Berwarna
kemerahan
◦ Lidah
terangkat
◦ Trismus
◦ Hipersalivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar