Selasa, 24 Desember 2013

Dental Health Education


Dental Health Education
1. Definisi DHE (Dental Health Education)
Dental Health Education atau Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu proses belajar yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan gigi yang setinggi-tingginya.


 


a. Menurut Prof. Soeria Soemantri
Pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas yang mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan gigi dan mulut pribadi maupun masyarakat.
b. Menurut Bastian
Semua aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara mulut.
2. Tahapan DHE
a. Plak Kontrol
- Pengertian :
       Tindakan untuk memeriksa kebersihan gigi dari plak menggunakan bahan pewarna        (disclosing agent), hal ini bertujuan:
       1. Untuk menunjukkan gigi sudah bersih atau masih kotor.
       2. Untuk melihat apakah cara menyikat gigi sudah baik dan benar
-Pelaksanaan:
            1. Bila bahan pewarna berupa cairan atau gel, teteskan pada kapas atau cotton bud pada         seluruh permukaan gigi hingga merata
            2. Bila bahan pewarna berupa tablet, kunyahlah dan ratakan dengan lidah keseluruh        pemukaan gigi.
-Penilaian
            Melalui cermin dapat dilihat keadaan gigi yang masih kotor :
            Bagian gigi yang masih berwarna merah menunjukkan adanya plak, apabila hal tersebut           terjadi maka pasien harus diberikan instruksi cara menyikat gigi yang benar karena   menggosok gigi tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu dalam mengurangi      akumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua             permukaan gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah interdental. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan keras. Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat disikat bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.

Beberapa metode penyikatan gigi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1.     Tekhnik Horizontal
Semua permukaan gigi di gogok dengan maju mundur seperti menggosok lantai. Teknik ini biasanya dianjurkan pada anak-anak.
2.     Teknik Fone
Gigi dalam keadaan okulasi, bulu sikat ditekan kuat-kuat dan digerakan melingkar selebar mungkin. Untuk permukaan oklusal, lingual digosok dengan gerakan maju mundur. Teknik ini baik untuk gigi yang lengkap dan memiliki oklusi yang baik.
3.     Teknik Charter
Bulu-bulu sikat mengarah ke permukaan oklusal membentuk sudut 45ยบ, sikat ditekan sehingga serabut-serabutnya melengkung dengan ujung ditekan diantara kedua gigi kemudian dengan gerakan memutar pada gagangnya, ujung sikat dipertahankan pada posisi ini. Tehnik ini dianjurkan untuk pendertia dengan daerah interdental yang terbuka.
4.     Teknik Roll
Tehnik roll sangat bermanfaat bila digunakan pada gingival yang sensitive. Bagian samping sikat diletakkan berkontak dengan bagian samping gigi dengan bulu sikat mengarah ke apikal dan sejajar terhadap sumbu gigi. Sikat kemudian diputar perlahan-lahan ke bawah pada rahang atas dan keatas pada rahang bawah sehingga bulu sikat menyapu daerah gusi dan gigi. Permukaan oklusal dapat disikat dengan gerakan rotasi.
5.     Teknik Stillman
Posisi bulu sikat sama dengan tehnik roll tetapi dekat dengan mahkota gigi, digerakan maju mundur, Tehnik ini dilakukan sebanyak delapan kali tiap daerah interproksimal, membersihkan dan memijat.
6.     Teknik Fisiologik
Menggunakan bulu sikat yang halus, digerakkan dari arah servical ke oklusal dengan gerakan untuk memijat gusi. Tehnik ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penurunan gusi.
7.     Teknik Bass
Tehnik lain yang dapat digunakan adalah tehnik Bass. Tehnik ini baik digunakan bila gingival dalam keadaan sehat, karena tehnik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila digunakan pada jaringan yang terinflamasi dan sensititf. Pada tehnik ini ujung sikat harus dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45 derajat terhadap sumbu gigi, dengan ujung bulu sikat mengarah ke leher ginggiva. Sikat kemudian ditekan kearah ginggiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher ginggiva dan juga terdorong masuk diantara gigi.
3. Tujuan DHE
a. Edukasi:
- Menjelaskan apa itu kalkulus (karang gigi)
- Menjelaskan apa itu penyakit periodontal
- Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut
- Menjelaskan bahaya akibat penyakit periodontal
- Menjelaskan pada pasien pentingnya kontrol enam bulan sekali ke dokter gigi
b. Motivasi
- Memberi penjelasan agar pasien dapat mengontrol plak dan kesehatan rongga mulutnya
- Memberi penjelasan pada pasien agar meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan terakumulasinya plak seperti mengunyah pada satu sisi
- Memberi penjelasan tentang bahay merokok bagi kesehatan rongga mulut khususnya jaringan periodontal
c. Instruksi
- Mengajarkan cara mengontrol plak pada pasien dengan memperagakan bagaimana cara menyikat gigi yang benar, penggunaan dental floss dan obat kumur.
- Mengajarkan pada pasien pentingnya menyikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Mengajarkan pada pasien bagaimana cara memilih makanan yang sehat dan bergizi.

Daftar Pustaka

Depkes R.I. 1990. Pedoman Penyelenggara Upaya Kesehatan Gigi di PUSKESMAS. Jakarta: Direktorat Kesehatan Gigi, DEPKES R.I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar