Dental Health Education
1.
Definisi DHE (Dental Health Education)
Dental
Health Education atau Pendidikan Kesehatan Gigi adalah suatu proses belajar
yang ditujukan kepada individu dan kelompok masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan gigi yang setinggi-tingginya.
a. Menurut Prof. Soeria Soemantri
a. Menurut Prof. Soeria Soemantri
Pendidikan
kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas yang mempengaruhi orang-orang
untuk bertingkah laku sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan gigi dan
mulut pribadi maupun masyarakat.
b.
Menurut Bastian
Semua
aktivitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi
dan memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara mulut.
2. Tahapan DHE
a. Plak Kontrol
- Pengertian :
Tindakan
untuk memeriksa kebersihan gigi dari plak menggunakan bahan pewarna (disclosing
agent), hal ini bertujuan:
1. Untuk
menunjukkan gigi sudah bersih atau masih kotor.
2. Untuk
melihat apakah cara menyikat gigi sudah baik dan benar
-Pelaksanaan:
1. Bila bahan pewarna berupa cairan
atau gel, teteskan pada kapas atau cotton bud pada seluruh permukaan gigi hingga merata
2. Bila bahan pewarna berupa tablet,
kunyahlah dan ratakan dengan lidah keseluruh pemukaan
gigi.
-Penilaian
Melalui cermin dapat dilihat keadaan
gigi yang masih kotor :
Bagian gigi yang masih berwarna
merah menunjukkan adanya plak, apabila hal tersebut terjadi maka pasien harus diberikan instruksi cara menyikat
gigi yang benar karena menggosok gigi
tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu dalam mengurangi akumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan
gigi harus dapat membersihkan semua permukaan
gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah interdental. Gerakan sikat
gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan keras. Metode harus
tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat disikat
bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.
Beberapa
metode penyikatan gigi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tekhnik Horizontal
Semua permukaan
gigi di gogok dengan maju mundur seperti menggosok lantai. Teknik ini biasanya
dianjurkan pada anak-anak.
2. Teknik Fone
Gigi dalam
keadaan okulasi, bulu sikat ditekan kuat-kuat dan digerakan melingkar selebar
mungkin. Untuk permukaan oklusal, lingual digosok dengan gerakan maju mundur.
Teknik ini baik untuk gigi yang lengkap dan memiliki oklusi yang baik.
3. Teknik Charter
Bulu-bulu sikat
mengarah ke permukaan oklusal membentuk sudut 45ยบ, sikat ditekan sehingga
serabut-serabutnya melengkung dengan ujung ditekan diantara kedua gigi kemudian
dengan gerakan memutar pada gagangnya, ujung sikat dipertahankan pada posisi
ini. Tehnik ini dianjurkan untuk pendertia dengan daerah interdental yang
terbuka.
4. Teknik Roll
Tehnik roll
sangat bermanfaat bila digunakan pada gingival yang sensitive. Bagian samping
sikat diletakkan berkontak dengan bagian samping gigi dengan bulu sikat
mengarah ke apikal dan sejajar terhadap sumbu gigi. Sikat kemudian diputar
perlahan-lahan ke bawah pada rahang atas dan keatas pada rahang bawah sehingga
bulu sikat menyapu daerah gusi dan gigi. Permukaan oklusal dapat disikat dengan
gerakan rotasi.
5. Teknik Stillman
Posisi bulu
sikat sama dengan tehnik roll tetapi dekat dengan mahkota gigi, digerakan maju
mundur, Tehnik ini dilakukan sebanyak delapan kali tiap daerah interproksimal,
membersihkan dan memijat.
6. Teknik Fisiologik
Menggunakan
bulu sikat yang halus, digerakkan dari arah servical ke oklusal dengan gerakan
untuk memijat gusi. Tehnik ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
penurunan gusi.
7. Teknik Bass
Tehnik lain
yang dapat digunakan adalah tehnik Bass. Tehnik ini baik digunakan bila
gingival dalam keadaan sehat, karena tehnik ini dapat menimbulkan rasa sakit
bila digunakan pada jaringan yang terinflamasi dan sensititf. Pada tehnik ini
ujung sikat harus dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45
derajat terhadap sumbu gigi, dengan ujung bulu sikat mengarah ke leher
ginggiva. Sikat kemudian ditekan kearah ginggiva dan digerakkan dengan gerakan
memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher ginggiva dan juga terdorong
masuk diantara gigi.
3. Tujuan DHE
a. Edukasi:
- Menjelaskan apa itu kalkulus (karang gigi)
- Menjelaskan apa itu penyakit periodontal
- Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut
- Menjelaskan bahaya akibat penyakit periodontal
- Menjelaskan pada pasien pentingnya kontrol enam bulan
sekali ke dokter gigi
b. Motivasi
-
Memberi penjelasan agar pasien dapat mengontrol plak dan kesehatan rongga
mulutnya
-
Memberi penjelasan pada pasien agar meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat
menyebabkan terakumulasinya plak seperti mengunyah pada satu sisi
-
Memberi penjelasan tentang bahay merokok bagi kesehatan rongga mulut khususnya
jaringan periodontal
c. Instruksi
-
Mengajarkan cara mengontrol plak pada pasien dengan memperagakan bagaimana cara
menyikat gigi yang benar, penggunaan dental floss dan obat kumur.
-
Mengajarkan pada pasien pentingnya menyikat gigi secara rutin minimal dua kali
sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
-
Mengajarkan pada pasien bagaimana cara memilih makanan yang sehat dan bergizi.
Daftar Pustaka
Depkes R.I.
1990. Pedoman Penyelenggara Upaya Kesehatan Gigi di PUSKESMAS. Jakarta:
Direktorat Kesehatan Gigi, DEPKES R.I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar